Rabu, 30 Mei 2012

Good Nite_

Malam menjelang mataku terpejam,, maka sebelumnya aku tertarik untuk mengevaluasi kegiatanku hari ini. sedikit, tapi setiap apapun yang kulakukan hari ini semoga ada sedikit ilmu yang aku peroleh untuk kuambil pelajaran, karena aku ingin cuma setiap harinya Allah punya alasan untuk meningkatkan satu derajat lebih dari hari kemarin. Dimulai dengan bangun pagi, kembali aku mengulang kesalahan yaitu sholat shubuh pukul 06.15, terlalu pagi atau kepagian??????? ups malu, dan aktivitas rutin yaitu menghafal juz 30 yang rencananya tanggal 10 Juni nanti aku bisa ikut ujian tahfiz, berikutnya adalah seperti biasa mencari dan melengkapi data, sempat jenuh dengan data yang tak selesai-selesai, kalau gitu kapan dapat mengisi bab 4 skripsiku?? bimbang.

siangnya, ternyata penyakit wanitaku datang juga, sudah cukup bikin nyeri di perut, pegel-pegel sebagian badan. memaksaku untuk harus tidur siang supaya mengajarku nanti tidak terganggu. Pukul 14.30 siap-siap berangkat ngajar di Primagama tepatnya ada di Plaza niaga, ini sudah jadi rutinitas pengantar sore ku sejak kurang lebih 3 bulan lalu. Pertama ku melaksanakan pekerjaan ini, serasa aku baru saja menjelma menjadi aku yang sebenarnya dan punya rasa puas tersendiri ketika aku membagikan sedikit ilmu ku pada mereka, sangat suka sekali dengan perhitungan matematika yang terlihat rumit tapi ketika aku bisa memecahkannya senang luarbiasa. teringat dulu pernah pertama kali aku remedial matematika tentang bab geometri,, hmmmm teori imajinasi yang susah.

oya, pengalaman pertama aku mengajar dikenalkan dengan satu murid namanya Rian. Dia siswa kelas 10, entah di mana sekolahnya. sebenarnya ingin tanya banyak di sela-sela aku ngajar tentang kimia yang dengan terpaksa ku belajar lagi (karena dulu nilai kimiaku sekarat, jadi banyak lupa). Shock..,, Guyss jika siapa saja yang melihat sosok rian adalah priya yang berbadan tinggi, tampan, mungkin begitu persepsi orang yang ngelihat. Tahukah kawan,,, rian ternyata adalah salah satu penyandang cacat, telinganya tak sempurna mendengar, bibirnya kurang fasih melafazkan kata-kata. Seketika prihatin melihatnya, . Tapi aku tidak memperlalukan dia layaknya orang yang punya keterbatasan, sebisa mungkin aku dekati dia dan dengan pelan-pelan kusampaikan materi sore itu.

tapi guyss,, rian adalah murid yang paling jarang absen, kulihat dari daftar absennya dia yang paling rajin. dia memperhatikan dari setiap apa yang kusampaikan tentang ikatan molekul kalo gasalah. dipenghujung bab dia mengerjakan soal latihan, dan jawabannya benar semua. dari sedikit keterbatasannya aku yakin rian adalah siswa pintar, bahkan mungkin lebih paham dari ku. Diamnya adalah waktu panjang untuk dia berfikir dan memperdalam ilmu. Tak ada percakapan panjang, hanya sedikit kode-kode dia ketika mengatakan sesuatu dengan aksen yang kurang jelas.

rian membuatku instrospeksi dan mengevaluasi diri, panca inderanya yang tak sempurna tidak lantas dia mengeluh dan diam di rumah. justru dia tetap semangat mencari ilmu untuk mengejar mimpinya dan menjadi orang yang arif dalam menyikapi hidup. bagaimana dengan aku??? lima panca inderaku normal., lalu apakah semangatku untuk mengejar mimpi sesemangat rian?? ternyata belum. terlalu banyak mengeluh, mengutamakan masalah yang sepele dan picisan, menangis dengan alasan konyol, selalu merasa mereka semua lebih bisa dari pada aku dan aku bukanlah siapa-siapa. Cemen, ,, .

 Trimakasih rian, aku belajar banyak dari mu. semoga aku dapat sesemangat dirimu karena aku punya banyak mimpi yang belum kudapat.

untuk sore ini, aku bertemu dengan sikembar + gendut andra dan andri, juga farah di kelas. menyenagkan, dan mereka membuatku tertawa lebar dengan leluconnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar