Selasa, 25 Agustus 2015

Helloww

Lama sekali kutinggalin halamanku ini.dengan beberapa rencana sebagai prospek kedepan. mungkin ngga jauh beda dengan rencanaku sebelumnya. maksudnya,, ga jauh-jauh dari masalah karir yang memang aku ngga mau merasa berada di titik aman, pada dasarnya aku sedang mencari pembelajaran dari setiap tanggung jawab yang kujalankan. mungkin untuk ke depannya,,, aku mengikuti arus hubungan ku dengan nya selanjutnya. karena di mana pasanganku tinggal, disitulah aku akan menetap.

Studi lanjutku di pending lagi, mengingat aku harus sabar ngantri dengan staff akademik yang lain. ya sudah,,, akupun tak terlalu berharap dari instansiku sekarang. Mencari sendiri akan lebih baik. tapi memang tidak tahun ini. hhhmmmm...............sabar. what ever.. aku tetep harus upgrade segala hal yang menyangkut profesiku sekarang. seperti pacarku bilang bahwa, dosen tanpa penelitian, bukan dosen namanya. karena itulah ku akan mulai mencoba lakukan itu.

dan berharap tidak lama lagi, aku ingin halal bersama nya. jikapun semua dan Allah meridhoi dengan segala ketidaksempurnaan masing-masing. amin. dengan segala sifat ku yang selalu kurang percaya. dari situ aku belajar,, sekalipun terkadang kamu mencurigakan. aku harus selalu percaya dan tidak terlalu paranoid. hehew

ya udah... bismillah dan memulai untuk beberapa rencana.

Jumat, 26 Desember 2014

Penghujung Tahun

Waktu seakan berlari terlalu cepat, bahkan melampaui segala aktifitasku. Setahuku baru merasakan milad ku kemarin-kemarin yang kebetulan diawal tahun, Januari. Tiba-tiba bulan itu akan datang lagi, 1 bulan saja. mengingat beberapa yang sudah kulakukan dan pencapaian yang masih minim:

sudah melewati masa vakum dimana aku belum menemukan profesi yang menyenangkan, sekalipun yang ini tidak akan memberikan jaminan pasti aku akan memperoleh karir yang cerah. Setidaknya, sedang kusyukuri dengan apa yang masih bisa kulakukan sambil menggali ilmu & pengalaman. Dengan segala kekurangan dan ekspektasi masa depan yang rendah harapan, aku masih bisa berkembang meski nantinya tidak ditempat sekarang. Namun, satu hal yang kusyukuri adalah ketika aku masih terus bisa memberikan kontribusi dan mengambil banyak pengalaman & pembelajaran, mempunyai banyak relasi & menjalin silaturahmi. Sambil menyiapkan diri untuk memperbaiki kualitas dari sisi ilmu & pengalaman. Tentunya masih dengan rencana lanjut studi. Bismillahh...

Dengan relasi & silaturahmi itulah, yang membuatku mengenalinya, seorang adamMU yang sudah menjadi rencanamMU bertemu denganku. datang dengan beberapa kriteria yang selalu kuminta darimu, terlepas dari beberapa masa lalunya, karena bukankah Engkau Maha Pengampun bagi setiap hambanya. Perangai yang sholeh, tak pernah terlelap dari tidurnya melebihi 6 jam sehari, yang selalu hadir kepadaMU disepertiga malam ditengah rutinitasnya yang sibuk luarbiasa, selalu menjalani shaum yang menunjukkan bahwa dia senantiasa mampu menahan hawa nafsu dan kesabaran. Maka bantulah dia disetiap kesulitan yang menimpanya Rabb. 

Sosok pelindung & pemberi ketenangan disaat aku membutuhkan cintanya untuk menguatkan dari beban-beban. Bersamanya aku merasa ringan Rabb, dimana setiap yang kita kerjakan memiliki alasan & tujuan yang jelas. menjadikan setiap waktu yang berjalan dipenghujung tahun ini adalah berharga, & tidak sia-sia. Maka jika dia merasa kesusahan karena tanggungjawabnya dalam pekerjaan, mohon mudahkanlah Rabb. Bukanlah dibalik kesulitanMU pasti Engkau berikan kemudahan??

Dan belum pernah kudapatkan seorang yang bersungguh-sungguh dalam pekerjaannya. Bahkan ketika kutuliskan ini dia masih mengurusi solusi pekerjaannya di kantor. Maka dari sekian ikhtiar, Do'a & kerja kerasnya,, Engkau maha melihat Rabb. Maka berilah ia kemudahan dari solusi yang tak kunjung ditemui.

Pintaku, jika ini adalah jawaban dari do'a ku dari MU. Jika engkau tuliskan dibuku catatan tentangku bahwa dia adalah adamMU yang akan mendampingi hidup & matiku, bahwa dia yang akan mampu menjadi rusuk kiriku. Maka dengan penuh kerendahan hati ridhoilah kami, ijinkan kami untuk menuju ikatan yang suci Rabb.



Selasa, 22 April 2014

Feuhhhhhhhhhhh

ngapain yahhh,,, bingung mau ngerjain apa di kampus. kadang terganggu dengan perasaan sendiri, jadi ngga konsentrasi. imaginasi masih campur aduk, kadang untuk menetralisir perasaan dengan berbagai imaginasi bohong itu susah, tapi bisa tiba-tiba gampang. hmm entahlah, mungkin akan hilang dengan sendirinya.  ,,, istighfar itu sepertinya memang dibutuhkan.

Minggu, 06 April 2014

Tahapan dari Resolusi



Satu resolusi sudah sedikit kulakukan, meski harus ada perkembangan terus untuk menjadi aku yang lebih baik lagi. tentunya, Allah adalah Dzat yang punya peran besar dalam metamorfosis hidupku. Dengan beberapa ikhtiar, doa, dan motivasi keluarga terdekat, dan tentunya atas ridho dan izinnya maka aku bisa mengkreasikan hidupku  dari sebuah peta yang kubuat sendiri untuk menjadi nyata.
Bagiku adalah sebuah keajaiban, ketika kutulis sebuah catatan pernyataan khilafku kepadaNYa, atas keraguannku dari sebuah rencana dengan proses yang cukup melelahkan. Maka itu,  kelipatan hari setelah ku sadar, tepatnya 18 hari kemudian sejak tanggal 18 Februari lalu, Allah memberiku sebuah kesibukan berarti yang sangat kusenangi. Menyampaikan ilmu yang bermanfaat kepada beberapa orang teman sebaya dan lebih tua adalah sebuah aktifitas yang menyenangkan bagiku, dengan keterbatasan ilmu yang kumiliki, namun seiring waktu berjalan ku mencoba terus belajar tentang ilmu pengetahuan yang belum ku tahu, Allah Swt maha berilmu meliputi seisi langit dan bumi, karena itu aku tidak perlu khawatir. Untuk beberapa waktu ini sedang merencanakan studi S2, yang berharap masih tetap teguh pada idealisme ilmu yang ingin ku pelajari lebih banyak lagi. Amin. Setelah itu aku tahu bahwa “ketika Allah menutup 1 pintu rezeki, maka akan terbuka 2 atau 3 pintu lainnya” adalah benar adanya.

Evaluasi dari beberapa keinginanku dalam posting-postingan sebelumnya, ada sedikit yang dapat kurealisasikan. Salah satunya, aku sudah berhenti nomaden, tidak lagi hidup pindah –pindah dari tempat saudara satu ke tempat saudara lainnya. Aku sangat bersyukur atas ini, dan deskripsi dari keadaanku sekarang adalah tinggal bersama kedua orang tua tercinta, senantiasa menjadi bagian dari kesehariannya, mengamati hari-demi hari perubahan usianya yang sudah tidak muda lagi, turut serta dalam perubahan kecil perekonomian keluarga dimana ekspektasi ku adalah mensejahterakan keduanya diusia tua nanti. Setiap hari berbincang-bincang dengannya, bisa pergi jalan bersama mamah saat weekend. Ditengah aktifitas keseharianku, orang tua selalu memberiku dukungan secara langsung, dan ini tidak kurasakan sebelumnya selama 4 tahun, yang ada timbul rasa ketidakpedulian diantara kita. Trimakasih Allah,, kanku buktikan aku bisa mewujudkan mimpiku disini, disamping keluargaku tanpa kuharus menjauh darinya, dengan izin-Mu.

Harapan ingin menjadi seorang praktisi yang senantiasa bertindak, bukan hanya membaca dan menyampaikan teori teks-teks buku yang bisa saja kurang relevan. Sehingga menjadi akademisi yang arif dan menyampaikan ilmu sesuai kejadian yang positif bukan lagi normatif. Menjadi manusia yang turut andil dibidangnya dalam perubahan kecil yang baik di sekitar tempatku berada.
Amiiii,,, semoga.

Kamis, 03 April 2014

Evaluasi

Memang bener, tak bisa sepenuhnya kita berharap lebih dari orang lain dalam hal apapun. meski kita mengira bahwa kita sudah memberikan yang terbaik terhadap siapapun disekeliling kita, selalu melempar senyum, salam dan berbagai perbuatan baik lainnya. tapi ingatlah untuk JANGAN berharap kembalian dari apa yang sudah kita berikan. setiap apapun hal baik yang pernah kita lakukan, lupakan saja. dengan itu kita tidak akan terlalu kecewa akan harapan yang kita inginkan terhadap orang lain. 

Setiap manusia pasti berpotensi untuk membuat kecewa orang lain, karena itu sebagai makhluk yang lemah kita tidak bisa meminta harapan lebih dengan sesama manusia, harapan dalam hal apapun. manusia tidak akan pernah bisa membahagiakan makhluk sesamanya dengan maksimal. kita akan sangat kecewa ketika apa yang kita terima dari mereka tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. maka berharap banyaklah hanya kepada-NYA, Allah Swt yang tidak pernah membuat kecewa, seberapapun banyaknya kita mengecewakannya. Allah selalu melayani kita dengan maksimal.


Minggu, 09 Februari 2014

Forgive Me Allah



Habis waktu sudah hanya untuk mengeluh, meratapi dan sedih karena sedikit masalah dari beberapa masalah besar yang orang lain alami. Menganggap kalau masalahkulah yang paling komplek dan sulit diantara masalah-masalah orang lain. Padahal jauh sekali, mungkin mentalku saja yang masih kecil.

Belakangan ternyata sudah lupa akan arti tawakal, berserah diri kepada Allah atas apa yang ku lakukan untuk meraih rencana dengan berbagai ikhtiar. Seringkali berikhtiar dan hasilnya tidak seperti apa yang kuinginkan dan menemui kegagalan, seketika itu aku mengeluh, meminta kembali kepadaNya untuk dimudahkan, sembari bertanya: kenapa? Kenapa tidak Engkau mudahkan saja aku mencapai itu, sehingga selesai sudah masa pencarian itu. Astaghfirullahhh,,,, hamba khilaf Rabb, betapa aku terlihat meragukan-Mu, padahal aku tahu Engkau sudah mencatatkan dengan tinta itu semua hal yang akan terjadi denganku 50 juta tahun sebelum aku ada, di dalam kitab Lauh Mahfuz, dan aku tahu tinta itu sudah kering. Kenapa bisa-bisanya aku meragukan-Mu, tampaknya aku lupa kalau setiap Engkau menutup satu pintu rezeki untukku, Engkau akan membuka enam atau tujuh pintu yang lain. Engkau maha mengetahui, sedangkan aku tidak ya – Wakiil.

“Dan bertawakallah kepada (Allah) Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang, yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat). Dan (melihat pula) perubahan gerak badanmu di antara orang-orang yang sujud.” (QS. Asy-Syu’ara: 217-219).

Betapa aku sangat ketakutan akan suatu hal yang sudah direncanakan, tetapi belum terlaksana. Hanya karena waktu yang tertunda, semuanya perlu proses, dan setiap orang memerlukan waktu yang berbeda untuk mendapatkan tujuannya. Dan bukan Allah tak sayang, hanya karena proses yang kulalui panjang dan melelahkan. Taukah,,, kalau Allah maha mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Taukah,, kalau janji Allah tidak akan pernah menelantarkan hambaNya.

Seorang bayi menangis sekencang-kencangnya ketika dia dilahirkan oleh ibunya, karena dia takut tidak bisa makan lagi, karena satu-satunya saluran plasentanya diputus. Padahal setelah itu Allah memberikan rezekinya melalui dua air susu ibu. Kemudian setelah disapihnya dua tahun, bayipun menangis lagi, karena dia ketakutan tidak disapih lagi, padahal Allah kembali menambahkan rezekinya dengan memberinya makanan buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan yang lain yang lebih banyak. Maafkan hamba ya Wakil,, hanya kepada-Mulah aku bertawakal.

Tidak ada yang perlu kutakutkan lagi, manusia memang berhak berencana untuk mewujudkan keinginan dan cita-citanya, tapi hanya Allah lah yang punya kuasa penuh atas hamba-Nya. Manusia berhak berikhtiar melalui kaki dan tangannya untuk mendapatkan sebuah keinginan, dan kembali, hati lah yang bertawakal penuh kepada Allah yang maha kuasa atas hamba-Nya.

Dan bukankah ikhtiar itu sudah dilakukan? Terus dan terus tidak boleh menyerah, karena dengan berhenti, itu awal dari kegagalan.
Lalu apa yang kutakutkan? Tercapai atau tidaknya Allah yang berkuasa, jikapun belum, karena Allah akan segera membuka banyak pintu jalan yang lain.

“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq:3).

Sungguh maafkan atas khilafku ya Allah,,, sedikitpun tidak ada keraguan pada-Mu. 




Minggu, 02 Februari 2014

Beresolusi




Feuhhhh.......,, menikmati perubahan usia, cukup bersyukur dengan kondisi demam yang sudah pulih, dan seminggu sudah berada di tempat paling nyaman sedunia, rumahku sendiri, bersama dengan kedua orang tua yang selalu tulus menyayangi dan melayani sepenuh hati, yang siap memanjatkan doa sebanyak tak terhingga untuk anaknya demi melihat anak perempuannya yang satu ini bahagia. Alhamdulillah,,, beberapa minggu sebelum tanggal terakhir di Januari, sempat memutuskan ingin memberikan hadiah untukku sendiri karena sudah bertambah usia dengan melakukan ritual pulang kampung, meski baru bulan kemarin bertemu dengan ortu. Padahal kurang diniatkan, tapi karena suatu sebab, sehingga bisa kujadikan alasan untuk pulang, alasan yang logis dan mulia “ panggilan kerja” ,, tapi alasan hanyalah sebuah alasan karena alasan itu sama sekali tidak memberikan jawaban atas apa yang kucari selama ini, jadi mungkin itu semacam jalan dari Tuhan supaya aku bisa mewujudkan keinginanku, semata untuk memberikan hadiah kebahagiaan di hari istimewa.

Malam menjelang 31 pun tiba, sengaja aku tidur lebih awal supaya nanti bisa bangun tengah malam,,, bukan bukan tepat pukul 00.00, tapi ingin ku bicara dengan-NYA dipukul 03.00, waktu dimana para malaikat sangat menyukainya, dan turun bertebaran di bumi. Sepertinya susah sekali menutup mata ini, hingga hampir jam 12 malam, lampunya mati. Susah sekali mau mencari lampu emergency yang terbiasa mamaku simpan di samping tembok. Yahhh,,, terpaksa lah pake lilin,,, hufffff. Ga lama nyala lagi. harusnya kutiup aja lilinnya sebagai simbolis kalo beberapa menit lagi umurku bertambah, anggap saja Tuhan sengaja matikan lampu supaya setelah nyala nanti akan banyak orang yang membantuku meniupkan lilin atau alat penerang lainnya di tempat mereka masing-masing.

Syukurlah,, bunyi alarm jam 03.00 ternyata berhasil membangunkanku, biasanya selalu gagal. Sholat Tahajjud 4 rakaat dan berdialog denganNYA meski doanya ga panjang. Pada intinya seperti doa-doa yang setiap hari kupanjatkan, seperti doa –doa dari keluarga, sahabat, dan teman yang ucapkan untukku. karena keinginan hidupku simpel saja, beserta rencana-rencana hidup yang tujuannya cuma ingin selalu bertambah satu derajat lebih baik dimata-MU, begitu setiap hari.