Kamis, 13 Juni 2013

Sebelum Tidur

Syukurlah, saat ini keadaanku membaik. sudah memiliki kesibukan meski dengan tugas-tugas yang masih ringan karena perusahaan yang masih baru, tapi harus banyak belajar. menjalani masa percobaan kerja di perusahaan pertambangan dan batu bara hasil dari relasi ku sendiri yang mengajakku untuk bergabung menjadi staff beliau. berterimakasih kepada Allah karena aku bisa memiliki kesibukan dengan perantara orang lain, berterimakasih juga kepada beliau, orang yang belum lama ku kenal. Syukur alhamdulillah, berharap aku dapat kerja dengan baik di posisi ini, banyak berlatih, mengoreksi dan belajar lagi. tak perlulah mencari lebih lagi, cukup dengan satu posisi yang ku jalani dengan penuh kesungguhan. bukan berarti aku mengubur mimpiku bekerja di tempat idaman seperti di catatan note laptopku, harapan itu tentu ada. hanya saja yang terbaik untuk saat ini adalah yang ku jalani sekarang, cukup dengan bersungguh - sungguh, bukankah apa yang terjadipun adalah salah satu impian di masa sebelumnya? terus berlatih, bekerja dan belajar. 

aku tak pernah takut dengan mimpi - mimpiku, kalaupun ada orang yang bilang aku tak tahu diri, aku tak peduli. hanya saja yang aku takutkan adalah cinta yang percuma dan salah paham. aku tak mau lagi harus merasakan sedih dan sakit terlebih dahulu hanya untuk cinta yang tidak pasti. kalau begitu, lebih baik aku minta tidak dipertemukan dengan orang yang membuat aku bisa merasakan cinta, karena nanti aku pasti akan menangis dengan berbagai persepsi dan imaginasi bohong. aku hanya ingin menunggu, kemudian mengiyakan jika aku mau. simpel saja, karena aku tak mau merugi hanya karena cinta yang tak pernah memberikan kepastian. 

Allah,, maka jika Engkau tak menginginkan aku dengan seorang adamMU yang bisa membuatku mencintainya, maka jangan pernah pertemukan kita Rabb. Temukanlah aku dengan adamMU yang sudah Engkau pilih saja, karena itu pasti berujung bahagia.

Rabu, 22 Mei 2013

Belajar Syukur dan Sabar

Ketika kita berikhtiar untuk mendapatkan apa yang kita mau, namun tak juga tercapai bahkan dalam jangka waktu yang lama, maka akan muncul rasa kekecewaan dan putus asa yang menyebabkan tak mau berbuat apa-apa lagi. Lalu dengan begitu saja menganggap bahwa hal itu percuma dan hanya sudah membuang waktu. Menganggap kalau ikhtiar itu tak akan membedakan kebaikan manusia antara satu dengan yang lainnya. 

Di titik ini, Tuhan sedang memberikan ujian soal berupa masalah- masalah seperti halnya anak sekolah yang sedang menghadapi ujian nasional untuk mendapatkan kelulusan. Tuhan akan menguji seberapa tahankah kita dengan masalah itu dan bagaimana cara kita mengatasinya. Cuman terkadang sebagai manusia biasa, akan merasa berada dititik puncak kesabaran, ingin melakukan suatu perubahan namun tak bisa. Disaat seperti itu maka akan lupa dengan segala hal yang patut disyukuri, lebih banyak dari masalah itu sendiri. 

Orang bijak bilang kesabaran atas masalah yang dihadapi dapat membuat orang lebih dewasa lagi dalam menghadapi hidup. Aku percaya itu, tapi sangat perlu butuh dukungan dan ketenangan untuk menghadapinya hingga dia berhasil, dan ketika aku mengalami kesusahan untuk menemukan pelarian yang tepat, betapa beruntungnya aku ketika Allah selalu siap sedia menerimaku kapan saja, bahkan ketika semua penduduk bumi sedang lelap tidur. Bukankah Tuhanku selalu menerimaku, dalam keadaan apapun? ketika semua aib dan dosa ku yang kupunya masih ditutupiNYA supaya aku masih tetap di cintai makhluknya. Coba saja kalau Allah sudah tak baik lagi dan membuka semua keburukan dan kenaifan ku, pasti sudah membuatku merasa sangat malu.

Belajar memahami dan menghayati kata sabar, bukan berarti pasrah dengan keadaan. sabar, setelah melakukan ikhtiar, meski belum seberapa. Belajar mengerti arti syukur, ketika orang lain sedang susah payah mempertahankan dirinya untuk tetap bisa bertahan hidup, maka aku bisa dengan merdekanya melakukan segala hal dengan nikmat sehat ku hari ini. Syukur, karena bapak dan mamah masih mau memperhatikanku dan peduli, padahal tutur kata dan prasangkaku tak sebaik mereka.

"Sabar di balik kesulitan, pasti ada kemudahan "
"Man Shabara Zhafira" Barang siapa yang bersabar, maka beruntunglah dia. kukutip kata ini dari buku Ranah 3 Warna karya A.Fuadi




Rabu, 03 April 2013

Keep Your Spirit Zi


Belum berhasil untuk mendapatkan posisi karier sebagai batu loncatan awal. Tak apa, setidaknya aku sudah tahu seberapa kapasitas dan kemampuanku dalam posisi itu. Ternyata belum sampai sebutir debu atau sebiji zahrah atau analogi lain yang menggambarkan betapa masih kurangnya ilmu yang kupunya. Untuk menjadi seorang asisten peneliti  dalam sebuah proyek penelitian di bank sentral ternama di Indonesia adalah posisi yang ku kira akan menjadi karier pertama. Nyatanya aku belumlah cukup ilmu dan pengalaman untuk berkesempatan di posisi itu, berbeda dengan teman-teman ku yang ku akui memang layak. Karena itu sudah kusadari dari selesai interviewku dengan peneliti senior bersama timnya bahwa aku memang belum layak. Karena itu harus banyak belajar lagi.
                Bicara tentang metamorfosis hidup, aku yang dulu ngga jauh berbeda dengan saat ini. Hanya saja sekarang sudah selesai kuliyah. Ketika kuperhatikan beberapa teman dan sahabatku, mereka sudah berani mengambil keputusan untuk melepas masa jalangnya, tanpa menghentikan mimpinya. Menjadi istri dari lelaki yang dicintainya. Memang hidup itu penuh dengan pilihan dan harus berani memilih. Ketika sibuk dengan rasa bingung dan ketakutan akan resiko dari masing-masing pilihan itu, maka tanpa disadari waktu sudah berlalu lama dan aku masih dalam posisi sebelumnya, tidak ada perubahan. Ini berlaku untuk semua hal, begitupun dengan masa depan yang akan mengantarkanku menuju keberhasilan yang kurancang. Menjadi vakum seperti sekarang ini juga pilihan, tidak ada yang mengharuskan untuk berada dikondisi ini, juga bukan berarti tidak ada pilihan lain. Hidup itu proses, dan setiap proses dipenuhi dengan kesempatan yang harus kita pilih satu.
                Selama masa ini, timbul prasangka buruk dengan diri sendiri. Bahkan menghargai arti diri saja tak mau. Mungkin tak sejauh itu. Yakin  bahwa sebenarnya banyak potensi dan kemampuan yang dimiliki, hanya saja perlu percaya dan fokus pada satu arah, aku yakin sekali rencana-rencana yang sudah terfikirkan dapat tercapai. Meski sedikit putus asa dan enggan meminta lagi kepadaNYA, tapi kusadari mungkin saja banyak sekali riburan orang di luaran sedang menghadapi konflik lebih berat pada waktu yang sama. Karena itu, aku masih punya rasa syukur. Atau mungkin karena ketakutan ku dengan pilihan, yang lama dan tak pernah mengambil keputusan dengan pasti. Ini berakibat pada kondisi sekarang. Sedari dulu, kelemahanku yang tak mampu percaya diri dengan keputusan bahkan yang kecil sekalipun. Ini masih bisa diperbaiki, sungguh-sungguh dan berfikir tenang mungkin akan membantu.
                Mengisi kekosongan ini, kugunakan dengan melakukan beberapa hal untuk membunuh rasa malas dan terpenting berusaha tidak melewatkan waktu tanpa arti, itu yang sangat tidak kusukai sebenarnya. Memasak berbagai masakan yang biasa mamah buat atau kadang memikirkan resep baru dan memasak bersama mamah. Membuat kue, meski masih sangat amatiran, mencari-cari resep baru di internet kemudian membuatnya sendiri. Tanpa kulupa untuk sering update lowongan kerja. Itupun masih banyak sekali waktu yang tersisa, hal ini membuatku merasa pesakitan dan mati suri. Harusnya lebih bersabar dan nikmati proses. Bukankah sengaja mengurung diri dirumah memang tidak baik?. Rasa jenuh membuat ku ingat dengan keinginan lama dari SMP, bisa bermain gitar akustik. Dalam waktu dekat semoga bisa membelinya dan berlatih. Karena dengan itu, bisa menyanyikan lagu kesukaan dengan iringan gitar juga menurutku ini cukup menghibur untuk ku sekedar melupakan sejenak tentang kar
ier, kemudian membuat rencana itu lagi.
_Nice Day

Sabtu, 15 Desember 2012

Seriusan

Lumayan lama ngga posting, hal ini disebabkan karena saat - saat ini aku sedang menjalankan misi akhir bulanku untuk bisa terlaksana., adalah mendapatkan posisi kerja yang kusenangi dengan mencoba melamar perusahaan apa saja, bank, terlebih BUMN, untuk posisi sesuai jurusan ku. Hmmm,, belakangan ku hadiri job fair festival cari kerja, ataupun indonesian carier expo dengan penuh semangat walau untuk mencapai kesana adalah petualangan karena setiap aku kesuatu tempat itu adalah pertama kalinya, sehingga terlebih dahulu harus search trayek menuju tempat itu.

hingga hari ini aku masih menunggu dan terus menunggu jawaban, , sempat beberapa hari kemarin mencoba ikut psikotest di Honda Wahanaatrha, untuk posisi management trainee. entah apalah tugasnya aku belum tahu, dan setelah ku cari tahu ternyata job desk nya adalah mentrainee para sdm2 baru, yang baru gabung dan tentunya posisi ini untuk orang yang menyukai organisasi, mungkin bukan aku. untuk itulah hari itu, hanya ku mencoba dan mencari pengalaman saja, dan hasilnya aku tak lolos seleksi, tidak terlalu kecewa.

besoknya mengikuti wawancara di sebuah perusahaan financing, namanya PT Sun Life Finance untuk posisi Spesialis Insurance, tentunya di bagian asuransi syariah sesuai dengan title belakangku yang memakai nama ekonomi islam, dan memang harus mengaplikasikannya. dalam proses wawancara ini cukup dipermudah dengan satu pertanyaan yang selalu membuatku terharu jika ditanyakan, "berapa gaji yang kamu inginkan?",, Hummmm.., walhasil setelah itu, seorang ibu yang menerimaku menjelaskan tentang gambaran job desk telemarketing kepada aku dan dua orang pelamar yang kebelutan pendidikan terakhir mereka SMK.

karena tidak sesuai dengan posisi yang kulamar, aku mengajukan pertanyaan untuk posisi yang ku inginkan, dan jawabannya belum ada dan belum di buka untuk syariah., kecewa. pulang dengan muka kusem.

tetap semangat, dan terus berusaha.. karena aku yakin dengan cita- citaku suatu saat nanti pasti terwujud . untuk menjadi pekerja yang sukses sesuai dengan posisi passionku.




Senin, 19 November 2012

Pasca Wisuda

17 November 2012, siang pukul 11.00. Resmi sudah dilantik jadi mahasiswi lulusan dengan gelar S.E.I. kebanyakan dari mereka aku yakin bahagi terlebih mereka yang mendapat predikat Cum Laude atau Summa Cum Laude. Aku bukan keduanya, sedikit faktor yang membuat kurang bahagia, sedikit. meski terlalu ngasal untuk bilang kecewa karena sudah telat. para motivator bilang terus berjalanlah ke depan, jika ingin menjadi lebih baik dan jangan pernah menengok apalagi mundur ke belakang, karena hal itu hanya dilakukan oleh pecundang dan aku ingin menjadi seorang SuckSeed dengan berbagai ketidakmungkinan tapi pasti ada satu peluang baik.

jadi wisudawan menurutku adalah beban. beban untuk harus menjadi orang berhasil dan membahagiakan orang tua. beban untuk menjadi orang dewasa yang sudah harus mulai memikirkan tentang satu tahap hidup berikutnya, seperti nasehat mamah yang ingin anaknya bahagia dengan pasangan hidupnya. setidaknya itu.

terbesit kalau seandainya tidak dapat mencapai itu, kalau seandainya yang didapat tidak setinggi rencana. masih kerdil, tanpa ada banyak perubahan. Bukankah motivasi dan doa dari keluarga adalah kekuatan besar untuk aku terus berjalan dan hanya perlu yakin kalau hal itu bisa dicapai seperti apa yang direncanakan sebelumnya. Amin.

sedikitnya, bahagia..,, hari ini. dengan senyuman bahagia bersama teman-teman atas selesainya perjuangan menuntut ilmu 4 tahun lamanya. dan senyumlah karena saya sudah melewati satu tahap.


Rabu, 31 Oktober 2012

Seneng

Aktifitas menjelang wisuda tanggal 17 November 2012 sungguh membosankan. Dirumah dan tanpa kegiatan yang berarti. Lebih seringnya sih nonton tv sampe sudah tidak ada acara lagi yang bagus. Seperti biasa aku pun dengan santai dan ga jelas duduk – duduk sambil nonton tv sama ngemil. Tiba – tiba ada SMS masuk setelah sekian lama HP ku sepi pasca aku memilih berteman dengannya. SMS itu datang dari pembimbing skripsiku, dan tentunya bukan lagi masalah belum bimbingan karena skripsiku sudah di sidangkan dan sudah dibundling pula. Isi SMS nya: 
“Salam.. rozi bisa kirim jurnal kamu yang versi word nya untuk d lombakan k IIUM Malaysia. Nanti Ibu yang nerjemahin bahasa inggrisnya, deadline hari ini” 
Kaget,, dan merasa ga yakin juga sebenarnya. Tapi Cuma bisa berdoa semoga ga ngecewain Ibu yang sudah terlanjur percaya. Dan senengnya lagi, tulisannya tambah bagus setelah di poles sama ibu dosen, padahal sebelumnya mungkin sangat belum sempurna. 
Taraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..,, ini adalah sample abstrack versi bahasa ingrisnya yang sudah di kebut sama dosenku semalaman karena kejar deadline. SO THANKS FULL TO MY LECTURE 

 
A Contribution to Poverty Policy for OIC Countries :
Determinants of Poverty,  Comparative Analysis of OIC Member Countries and Non Member Countries in Southeast Asia Using Islamic Approach
Ries Wulandari[1] and Rozi Fery Setiyaningsih[2]
Abstract
Poverty is one of the crucial issues in the country - particularly the developing countries of Southeast Asia. Each country seeks to increase the GDP per capita can increase economic growth so as to reduce poverty will also affect the imbalance ratio. Every country in Southeast Asia have different policies in order to reduce the level of poverty in terms of the role of government. This study aims to determine the determination of poverty in OIC Members Countries and OIC Non Members Countries in Southeast Asia. The object of OIC Members Countries are Indonesia and Malaysia as well as Thailand and the Philippines- OIC Non Members Countries. This research used Fixed Effect regression with panel. The model  consisting of the dependent variable and several independent variables including poverty human development index, per capita GDP, government spending on education and health, Gini ratio and access to clean water. The results showed that the poverty in OIC Members Countries is determinated by HDI, government spending on health, per capita GDP, Gini ratio, and access to clean water. While the determinants of poverty in OIC Non Members Countries are HDI, government spending on health, GDP per capita, and access to clean water. The development of HDI is still very important variable.

 
JEL Classification : I32, I31, O11, C33
Keywords: Poverty, Basic Needs, Development, Panel Analysis





[1]  Tazkia University College of Islamic Economics
[2]  Tazkia University College of Islamic Economics